Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Desember 2022

kata kata

★𝘽𝙖𝙘𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣 ★

~•𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙘𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪 𝙜𝙖 𝙗𝙖𝙞𝙠,𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙜𝙖 𝙥𝙖𝙘𝙖𝙧𝙖𝙣❁

~•𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙞𝙟𝙖𝙗 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪 𝙖𝙠𝙝𝙡𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙪𝙨,𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙖𝙠𝙝𝙡𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙖𝙜𝙪𝙨 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙞𝙟𝙖𝙗❁

~•𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙞𝙗𝙖𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪 𝙨𝙝𝙤𝙡𝙚𝙝,𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙝𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙞𝙗𝙖𝙙𝙖𝙝❁

~•𝙎𝙝𝙤𝙡𝙖𝙩 𝙞𝙩𝙪 𝙥𝙚𝙣𝙩𝙞𝙣𝙜,𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙩𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙝𝙤𝙡𝙖𝙩❁.     
 

Minggu, 04 Desember 2022

Cinta dan suka

 𝐁𝐞𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐮𝐤𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢


"𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐤𝐚𝐢 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚, 𝐢𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢

𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐭𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚

𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐋𝐚𝐲𝐮."


"𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚, 𝐢𝐚

𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐭𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧

𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐠𝐚 & 𝐌𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐭 𝐁𝐮𝐧𝐠𝐚 𝐢𝐭𝐮


 𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐊𝐢𝐭a????


"𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐮𝐤𝐚𝐢, 𝐢𝐚 𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐀𝐤𝐚𝐧

𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐤𝐦𝐮 𝐏𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧,& 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐨𝐬𝐚𝐧 𝐢𝐚 𝐏𝐮𝐧

𝐌𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧."


"𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐈𝐚 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐀𝐤𝐚𝐧

𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐤𝐦𝐮 𝐁𝐞𝐫𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐈𝐚 𝐀𝐤𝐚𝐧

𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐤𝐦𝐮 𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐂𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐮."






Sabtu, 03 Desember 2022

DO'A DAN CINTA

Jika Allah langsung menyatukanmu dengan sesesorang yang sangat kamu cintai, maka kau takkan pernah merasakan nikmatnya sebuah Penantian dan dahsyatnya sebuah Do'a

Salam dari santri ❤️


ARTI SEBUAH CINTA

Cinta adalah misteri indah. Barang siapa bersabar dia akan mendapatkan hadiah yang paling indah. Dan sejatinya cinta adalah DO'A

Salam dari santri  ❤️

CINTA

Kalau ditanya, "kamu sungguh mencintainya...? Sungguh sayang ke dia...? Jawabannya cuma satu, “iyaa”, kenapa harus dia...?, Kenapa bukan yang lain...? Dan jawabannya “karena sebelum ini belum pernah kutemukan orang yang sebaik dia...”

Mungkin jika beberapa orang pernah menyinggung "kamu belum tau busuknya dia, makanya kamu bisa sesayang itu sama dia" aku tegaskan, kamu tidak mengenal dia seperti aku mengenalnya. Boleh jadi dia dengan orang lain dan dia dengan aku itu berbeda.

Buat aku untuk jatuh cinta itu bukan hanya tentang menerima bahagianya saja, tapi bagaimana aku bisa untuk menerima segala kesedihan, segala rasa sakit, memaafkan segala pelik, memaklumi segala kekurangan 

Dan bagaimana caranya agar aku mendekap erat hubungan ini disaat hubungan ini tidak baik baik saja🥺

Salam dari santri❤️


IBARAT SENJA

Senja

Dari kamu aku belajar bahwa :
Mengejar tak harus berkabar
Namun harus tetap bersabar

Rinduku biar menjadi urusanku
Waktumu biar menjadi urusanmu

Jika kamu masih merindukanku 
Aku masih disini menunggumu, jangan ragu

Kamis, 01 Desember 2022

kata kata

TIGA HAL YANG TIDAK PERLU KAU BUANG WAKTU DIDALAMNYA

‏ثلاث أمور لا تضيع بها وقتك .

 التحسر على ما فاتك لأنه لن يعود.

1. Meratapi yang sudah terlewatkan karena tidak akan kembali.

 مقارنة نفسك بغيرك لأنه لن يفيد 

2. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena itu tidak bermanfaat.

محاولة إرضاء كل الناس لأنه لن يكون

3. Berusaha menyenangkan semua orang karena itu tidak akan terjadi.



seni budaya



Berkarya seni rupa 2 dimensi berdasarkan imajinasi



Kata imajinasi dalam berkarya seni rupa 2 dimensi memiliki arti daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar atau lukisan.

Jenis karya seni rupa 2 dimensi berdasarkan imajinasi ada 3 yaitu sebagai berikut :

1. Gambar ekspresi
     Gambar ekspresi adalah gambar yg di buat secara bebas berdasarkan imajinasi, persepsi, dan    penafsiran penggambar pada objeknya.

2. Seni lukis
         Seni lukis adalah suatu ujud ungkapan pengalaman estetik sesesorang yg dituangkan kedalam bidang dimensi

3. Seni grafis
     Seni grafis adalah suatu cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk membuat gambar. Istilah             grafis berasal dari kata graph atau graphic yang berarti tulisan, gambar atau lukisan dan cara di gores atau di toreh

Jumat, 18 November 2022

TEKS EDITORIAL

 


DAYAH NURUL FATA



بسم الله الرحمن الرحيم


Assalamu'alaikum WR.WB

          

         Menuntut ilmu memiliki arti ikhtiar atau sebuah usaha dalam mempelajari sebuah ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat dengan tujuan agar ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk dirinya dan juga untuk orang lain.

        Ilmu dunia berfungsi untuk memudahkan dalam hidup di dunia, sedangkan untuk ilmu akhirat sendiri dicari agar manusia dapat memiliki tuntutan serta tidak tersesat dalam sebuah kebatilan. Karena dalam manusia sejatinya tujuan akhirnya yaitu akhirat, serta untuk bisa mendapatkan akhirat tentu perlu harus belajar dalam ilmu agama.

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya pada kepergianmu pagi hari untuk dapat mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik untuk mu dari pada kamu Shalat sebanyak seratus rakaat. Dan sesungguhnya dalam kepergianmu pada pagi hari untuk mempelajari satu bab dari sebuah ilmu, baik diamalkan maupun tidak, itu akan lebih baik untukmu daripada shalat seribu rakaat.”

          Pada kali ini saya ingin menceritakan sedikit tentang tempat dimana saya menuntut ilmu. Yaitu di sebuah pesantren yang bernama Nurul fata yang artinya cahaya pemuda. Pesantren kami terletak di sebuah desa yang bernama Pante Peusangan di kecamatan jangka kabupaten Bireuen. Saya menjadi santri di Dayah Nufa kurang lebih sudah 5 tahun, yang berarti tepat pada tahun 2018 bulan 1 tanggal 2. Ketika itu saya masih berumur 12 tahun.  Pada waktu itu saya masih menduduki bangku MTSN kelas 1. Kami para santri memanggil pimpinan Dayah dengan sebutan Abon. Abon sangat baik dan pintar. Beliau bernama TGK. ABDULLAH BIN AHMAD. Beliau sangat bertasawuf,  Dan di pesantren saya di tempatkan di balai 1b malam  Di pesantren kami terdapat 9 balai pengajian termasuk mushalla. Dan terdapat 15 bilik yang disediakan untuk santri santri yang mondok. Setiap tahunnya pesantren kami telah mengadakan acara perlombaan yang di pesertakan Kepada santri siang dan santri malam. Perlombaannya terjadi ketika sebulan sebelum Maulid Nabi Muhammad Saw diadakan. Terdapat banyak acara perlombaan baik yang khusus (antar santri satu balai) ataupun yang umum (antar balai balai yang lain).  Salah satunya ada perlombaan baca kitab Bajuri, kitab matan taqrib, hafalan surah Al Mulk, hafalan Thariqat shamadiah, jika lomba umum nya terdapat perlombaan syarhil, fahmil Qur'an dan masih banyak yang lainnya.

SANTRI NURUL FATA



        Ini  adalah foto sebagian santri santri siang. Kami baru siap membersihkan pesantren kami supaya bersih dan indah. Karena kebesihan itu adalah sebagian dari iman.


(قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَخَلَّلُوْا فَإِنَّهُ نَظَافَةٌ وَالنَّظَافَةُ تَدْعُوْ إِلَى الْإِيْمَانِ وَالْإِيْمَانُ مَعَ صَاحِبِهِ فِى الْجَنَّةِ (رواه الطبر


    Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena hal itu adalah kebersihan, dan kebersihan akan mengajak kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga. (HR. At-Thabrani)

       Pesantren kami juga ada ujiannya sebagaimana pesantren pesantren yang lainnya. Berikut adalah foto Abon bersama santri dan ustadz ustadz yang lainnya ketika pesantren kami memenangkan perlombaan umum antar kecamatan jangka

PIMPINAN BESERTA SANTRI NURUL FATA

PIMPINAN DAYAH BESERTA DEWAN GURU NURUL FATA


        Pada tahun ini kami para guru bersepakat mengadakan Maulid Nabi pada bulan 12 tanggal 25, yang berarti kami mengadakan perlombaan pada tanggal 1 bulan 12. Berikut adalah foto para guru guru kami yang berfoto pada malam setelah Maulid pada tahun yg lalu.

DEWAN GURU


               kami selalu kompak dalam segala hal walaupun ada sedikit perbedaan, yg In syaa Allah perbedaan tersebut bisa di bicarakan secara kepala dingin. saat sekarang kami para santri sedang muraja'ah tentang perlombaan. baik yg lomba baca kitab, hafalan shamadiah, hafalan surah, dan lain sebagainya. setelah acara perlombaan kami pada malam hariya setelah acara Maulid Nabi Muhammad S.A.W ada acara pidato yg yg selaku penceramah adalah ustadz terkenal yang di undang.


Nurul fata


            pada malam 3 hari sebelum acara perlombaan kami menghias balai panggung bersama sama, baik para guru maupun para santri saling bekerja sama. sebagai mana yg tercakup dalam al-qur'an:


. وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ


“Saling tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketakwaan dan janganlah kamu saling tolong menolong dalam permusuhan dan dosa.”[Al-Maidah/5:2]

Nurul fata



        ketika Maulid Nabi pun kami memakai seragam yang sama, yang sebagaimana menandakan kekompakan kami. Sekian tulisan yang dapat saya sampaikan, untuk para pembaca saya ucapkan Terimakasih dan yang terpenting adalah nikmati dan hargai perubahan dalam kehidupan. karena tak ada proses perubahan  hidup yang indah kecuali kita menikmati kehidupan. pasrahkan semuanya hanya pada Allah.

Wassalamu'alaikum WR.WB







Senin, 31 Oktober 2022

Ibu yang cantik



 IBU YANG CANTIK


 بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Suatu pagi, seorang anak gadis bertanya pada ibunya : 

"Ma.. mama selalu terlihat cantik.. Aku ingin seperti Mama, tolong beritahu aku caranya, Ma.."


Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang Ibu menjawab :


Untuk BIBIR yang menarik, UCAPKANLAH PERKATAAAN yang BAIK...


Untuk PIPI yang LESUNG, tebarkanlah SENYUM IKHLAS kepada siapa pun..


Untuk MATA yang INDAH menawan, lihatlah selalu KEBAIKAN ORANG lain..


Untuk TUBUH yang LANGSING , sisihkanlah makanan untuk FAKIR MISKIN..


Untuk jemari TANGAN yang LENTIK menawan, HITUNGLAH KEBAJIKAN yang telah diperbuat orang kepadamu..


Untuk wajah PUTIH BERCAHAYA, bersihkanlah KOTORAN BATINMU...


Anakku..


JANGAN SOMBONG akan kecantikan fisik, karena itu akan pudar oleh waktu.. Dan ingatlah bahwa kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian..


Biasakanlah untuk mengucapkan empat kata kepada siapapun dengan santun :

TERIMA KASIH, MAAF, TOLONG dan PERMISI..


Jika kamu BENAR, maka kamu TIDAK PERLU MARAH..


Jika kamu SALAH, maka kamu WAJIB MNTA MAAF..


KESABARAN dengan keluarga adalah KASIH..


KESABARAN dengan orang lain adalah HORMAT ..


KESABARAN dengan diri sendiri adalah KEYAKINAN...


KESABARAN kepada SANG PENCIPTA adalah IMAN


Setiap ujian dalam hidup ini bisa membuat kamu pedih atau lebih baik..


Setiap masalah yang timbul bisa menghancurkan atau menguatkanmu..


Carilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik..


Hal-hal yang indah tidak selalu baik, tapi hal-hal yang baik akan selalu indah..


Semoga bermanfaat..




Kamis, 27 Oktober 2022

Mencintai ilmu sepenuh hati

 


Mencintai ilmu sepenuh hati 


Kejujuran dalam menuntut ilmu akan menimbulkan rasa cinta dan rindu atasnya, dan tidak lah seorg hamba itu meraih derajat ilmu yg tinggi sampai kelezatan terbesarnya itu terdapat padanya (mempelajari ilmu )



KENAPA KUBUR PEREMPUAN LEBIH DALAM DARI KUBUR LELAKI

 KENAPA KUBUR PEREMPUAN LEBIH DALAM DARI KUBUR LELAKI ??


Isteri : Abi, boleh saya tanya?

Suami : Ya sayang. kamu tanya apa?

Isteri : saya bingung abi. Kenapa syarat dalam Islam, bila lelaki meninggal dunia, kuburnya digali sedalam 5 kaki tapi, kuburan wanita berbeda digali sedalam 7 kaki?

Suami : Ooo..... (sambil tersenyum). Kalau kamu tahu Islam ini agama yang sangat prihatin dan bijaksana. Sebenarnya sebab kubur wanita digali lebih dalam dari lelaki karena jika ada banjir, jenazah wanita tersebut tak akan terapung ke atas dan akhirnya akan membuka aurat jenazah tsb. Islam sangat menjaga aurat kaum wanita, hingga nyawa dah melayang dari jasad pun. Islam masih melindungi aurat kaum wanita.

Isteri : Subhana Allah. Besarnya kuasa Allah ya abi. Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sampaikanlah pesanKu walaupun sepotong ayat."


Wahai kaum wanita. Tutuplah aurat mu dengan sempurna, ketika masih bernyawa. Karena Insya Allah, Allah SWT juga akan membantu melindungi aurat mu walaupun nyawa sudah tiada suatu hari kelak.....


Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian daritanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat". 

Surah Al.A'araaf (26)



SIWAK

 




قال رسول الله صلى الله عليه وسلم السواك مطهرة للفم مرضاه للرب. رواه أحمد والنسائي.


“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.” (HR. Ahmad dan an-Nasaa-i).


Faedah-faedah SIWAK :


* Membersihkan mulut


• Di ridhoi oleh Allah Ta’aala


• Memutihkan gigi


• Menyegarkan bau mulut


• Meratakan punggung


• Menguatkan gusi


• Memperlambat ketuaan


• Membersihkan perangai


• Menambah kecerdasan


• Melipatgandakan pahala ibadah


• Mempermudah sakarat maut


Dan menjalaninya secara rutin berfaedah :


• Mengingatkan akan syahadat saat ajal tiba


• Mendatangkan kelapangan dan kekayaan


• Memperlancar rizki


• Membuat nyaman mulut


• Meminimalisir sakit kepala


• Menghilangkan segala kotoran dan lendir yang ada dikepala


• Menguatkan gigi


• Mempertajam penglihatan


• Menambah pahala kebaikan


• Menggembirakan malaikat, ia sambut orang yang menjalani shalat dengan bersiwak dengan cahaya pada mukanya dan ia sertai saat keluar dari shalatnya


• Membuat menerima buku catatan amal saat di akherat dengan tangan kanan


• Menghilangkan penyakit kusta


• Membuat harta berkembang


• Membuat banyak keturunan


• Menjadi penghibur saat dalam kuburnya kelak


• Membuat rupa malaikat maut saat ajalnya tiba dengan rupa yang baik.


[ I’aanah at-Thoolibiin I/44 ].

Rabu, 26 Oktober 2022

Riba Diperbolehkan dalam Perkara Cinta

 



Riba Diperbolehkan dalam Perkara Cinta

“Riba diperbolehkan dalam perkara cinta. Orang yang memberimu satu cinta, maka balaslah cintanya dengan berlipat ganda.”

Shalawat

 



BERKAH DAN KEAJAIBAN SHOLAWAT


Syeikh Abu Bakar As-Sibli pernah mimpi bertemu tetangganya yang telah wafat. Beliau pun bertanya tentang apa saja yang dialami tetangganya itu. Berikut cerita yang beliau dengar dari tetangganya tersebut. Malapetaka besar menimpaku.


Aku tertegun dan keluh. Aku tidak mampu menjawab saat diberi pertanyaan2 Aku berkata dalam hati : bagaimana ini terjadi padaku. Bukankah aku mati dalam keadaan Islam? Lalu, ada suara yang berseru kepadaku : ini adalah azab bagi lidahmu yang tidak terjaga sewaktu hidup di dunia.


Saat dua malaikat mendekat dan hendak menangkapku, tiba-tiba ada seorang amat rupawan dengan bau harum yang melindungiku dari dua malaikat tersebut. Bahkan, ia juga membantuku mengingat jawaban yang harus ku ucapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari malaikat.


Saat kutanya siapa sosok rupawan itu, diapun menjawab : “Aku adalah sosok yang diciptakan, karena banyaknya sholawatmu atas Nabi Muhammad ﷺ. Aku diperintahkan untuk membantu di setiap kesulitan yang kamu hadapi






Cinta

 Cinta



Jika seseorang mencintai orang tuanya,

Maka dia akan mengingat orang tuanya,

Lalu berbakti pada mereka, karna takut durhaka,


Jika seseorang mencintai ilmu,

Maka dia akan mengingat ilmu,

Lalu belajar, karna takut bodoh


Jika seseorang mencintai allah,

Maka dia akan mengingat allah,

Lalu mengerjakan apapun yang di perintahkan,

Karna takut siksanya,


Cinta yg semacam ini hendaknya ada di dalam

Hati kita, sebagai mana kita takut di tinggal kekasih yg di cintai, 

Maka begitulah takutnya kita di tinggal ketiganya,,,,

NABI MUHAMMAD SAW LAHIR TIDAK LEWAT KEMALUAN

 



NABI MUHAMMAD SAW LAHIR TIDAK LEWAT KEMALUAN


Dalam kitab Nihayatuz Zain karya Imam Nawawi Al-Bantani hal 12:


Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak dilahirkan melalui kemaluan, akan tetapi beliau dilahirkan melalui tempat yang berada di atas kemaluan dan di bawah pusar kemudian menjadi rapat kembali dalam sekejap.


Syekh Al-Qadhi -'Iyadl bekata; Sesungguhnya seperti halnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah kesemuanya para nabi dan para utusan.

Syekh al-Allamah at-Tilamsaniy berkata; Setiap nabi selain nabi kita shallallahu 'alaihi wasallam itu dilahirkan melalui tempat yang berada di atas kemaluan dan di bawah pusar. Sedangkan nabi kita itu dilahirkan melalui lambung bagian kiri di bawah tulang rusuk dan kemudian kembali rapat (menutup) pada waktunya, sebagai keistimewaan khusus baginya.

Maka tidak benar kutipan tentang dilahirkannya nabi melalui kemaluan begitu pula nabi-nabi yang lain. Dalam hal ini ulama' madzhab Malikiyah berpendapat untuk menghukum dgn berat orang yang mengatakan bahwa nabi kita dilahirkan melalui tempat keluarnya air kencing.


#MaulidBerkah

Mencintai dan dicintai


بسم الله الرحمن الرحيم...

MENCINTAI DAN DI CINTAI

إذا أحْببتَ الصالحين
JIKA kamu MENCINTAI orang-orang SHOLEH

 فاعلم أنّ فيك خير
MAKA ketahuilah bahwa di dalam DIRIMU ada KEBAIKAN

 وإذا أَحَبَّك الصالحون فاعلم أنّ فيك سِرٌّ 
DAN jika orang-orang SHOLEH MENCINTAIMU maka ketahuilah bahwa di dalam DIRIMU ada sirr (KEISTIMEWAAN)."





Hari santri seluruh Indonesia

Hari santri

Hari santri bagi seluruh Indonesia adalah hari yang paling di tunggu tunggu yaitu pada tanggal 22 Oktober tepatnya pada hari Sabtu. Kami dari Dayah Nufa (Nurul fata) mengucapkan selamat hari santri bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga jasa jasa santri yang telah terdahulu memperjuangkan Indonesia bisa kita ingat selalu bagaimana para Kiyai, ustadz ustadz memperjuangkan negara ini.

Manfaat daun Inai atau daun pacar

 Manfaat Daun Inai untuk Kuku

Daun inai menyimpan banyak manfaat, terutama untuk kuku, yuk simak beberapa manfaat nya


1. Sebagai Cat Ku

Daun inai lebih dikenal dengan nama pacar karena daun ini sering dijadikan sebagai pewarna kuku


Daun inai adalah daun yang asalnya bukan dari Indonesia, melainkan dari Afrika Timur dan Asia Bara


Bentuk daunnya tidak ada yang istimewa karena tampilannya mirip dengan daun-daun pada tanaman perdu lainnya


Daun inai yang memiliki nama ilmiah Lawsonia Inermis L. ini punya bentuk daun yang tegak dengan bentuk ujung yang agak meruncin


Di sela-sela daunnya akan ada bunga kecil berwarna putih. Bunga daun ini terbilang cukup wang


Tanaman ini juga memiliki buah kecil yang berbentuk bulat atau pipih tapi ukurannya cukup kecil.Daun inai memiliki nama lain yakni daun pacar karena banyaknya penggunaan sebagai pewarna kuku yang alam


Ini dikarenakan di dalamnya mengandung pewarna glukosid dan asid henotanik


Asid henotanik ini yang membuat bagian kulit atau kuku yang diberi daun inai akan berwarna merah oranye


Hanya dengan menggunakannya, Moms bisa mewarnai kuku secara alami tanpa bahan kimia sehingga aman untuk tubu


Selain untuk cat kuku, daun ini juga bisa dijadikan sebagai cat rambu


Namun, tentu saja rambut Moms nantinya akan berwarna orange kemerahan seperti warna pada cat kuk


Baca Juga: 10 Manfaat Minyak Lintah, Bisa untuk Hilangkan Jerawat


2. Sebagai Anti Jam

Selain sebagai cat kuku manfaat daun inai untuk kuku adalah sebagai anti jamur


Bagi Moms yang kukunya sering berjamur, tinggal gunakan saja daun inai sebagai salah satu alternatif pencegahanny


Menurut jurnal penelitian yang berjudul Pemanfaatan Daun Pacar (Lawsonia Inermis L) sebagai Anti Jamur pada Kuku menjelaskan, dalam daun inai terdapat senyawa anti fungi sehingga mampu membantu menghilangkan bakteri dan jamur yang muncul pada kuku.Manfaat Daun Inai untuk Kesehatan Tubuh

Selain untuk kuku, manfaat daun inai juga bisa berguna bagi kesehatan tubuh


Berikut ini beberapa khasiatnya untuk kesehatan yang perlu Moms ketahu


3. Mengobati Perut KembungDaun inai bisa membantu untuk mengobati perut kembung yang dikarenakan banyak hal, seperti konsumsi kafein berlebihan hingga stress.





Bagaimana Memilih Hobi




Bagaimana Memilih Hobi


كيف تختار مهنتك ؟
خلق الله الخلق مختلفين في أنفسهم، وفي قدراتهم، وفي أعمالهم؛ لتستقيم الحياة، ويخدم بعضهم بعضًا. قال الله تعالى: (أهم يقسمون رحمت ربك نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا ورفعنا بعضهم فوق بعض درجات ليتخذ بعضهم بعضًا سخريًّا ورحمت ربك خير مما يجمعون).

والرزق يختلف من بيئة إلى بيئة، وهو متفاوت بين الأفراد. والبشر مسخر بعضهم لبعض؛ الفقير مسخر للغني، والغني مسخر للفقير ... يقول الرسول صلى الله عليه وسلم: "اعملوا فكل ميسر لما خلق له". ولو عمل الناس كلهم في مهنة واحدة؛ لتعطلت بقية مصالحهم، ولكن الله سخر بعضهم لخدمة بعض؛ وهذا يأتي من اختلاف المهن والأعمال؛ فالمزارع، على سبيل المثال، يحرث ويأكل من زرعه غيره من خباز، ومعلم، وطبيب ...، وهؤلاء بدورهم يخبزون له، ويعلمون أطفاله، ويعالجون المريض من أسرته، وهكذا.

كان الشباب في الماضي يتعلمون مهن آبائهم في الغالب؛ حتى إذا كبروا عملوا في هذه المهن؛ ولذا كان يغلب على بعض الأسر الارتباط بمهنة معينة، حتى إنهم قد يسمون (يعرفون) بها.

أما في العصر الحاضر، فقد تغير الأمر، وأصبحت أغلب المهن والأعمال مرتبط بالحكومات، أو الشركات الكبيرة. ويواجه الشاب أول حياته مشكلة اختيار المهنة، التي يرغب فيها، بعد انتهائه من الدراسة. وهذا قرار صعب، يحتاج إلى تفكير؛ لأن له آثاره المادية والنفسية على الشباب في مستقبل حياته، فكيف يختار الشاب مهنته؟

ينبغي أن يعرف الشاب أين يضع قدمه، قبل أن يختار لنفسه مهنة يعمل فيها، ويكسب عيشه منها. ينبغي أن يتعرف إلى صفات نفسه، وما لديه من نواحي القوة والضعف، وأن يتأكد من ميوله، ويعرف ما يحب من المهن، وما يكره. وإن صدق الإنسان مع نفسه، يعينه كثيرًا على اختيار مهنة المستقبل، وهو مطمئن إلى حسن الاختيار. وبعد أن يتعرف الشاب إلى نفسه وصفاته، ينبغي عليه أن يتعرف إلى عدد من المهن؛ ليختار منها ما يناسبه. وهذا أمر ليس سهلاً، فربما لا يجد المهنة التي تكون مناسبة له ولقدراته، ولا ستعداداته، وقد يجد الكثير من المهن مناسبة لميوله ورغباته.

لكي يصل الشاب إلى قرار سليم، يجب أن يكون مرنا، وأن يدرك أنه يستطيع أن يتقن مهنة معينة أكثر من سواها، وأن هناك مهنًا أخرى لا يقدر على إتقانها.

يحتاج الشباب إلى التدريب على المهنة، التي يعتقد أنها تناسبه،ـ وإلى اكتساب الخبرة فيها، حتى يحصل على المهارات الأساسية، والمعلمومات الخاصة بها، بطريقة عملية، وبذلك يعد نفسه للمهنة إعدادًا كافيًا. وتكثر المنافسة أحيانًا حول بعض المهن دون بعضها الآخر. وبعض المهن لها بريق، غير أن أجر العاملين فيها قليل، فيجب أن يكون الشباب على علم بذلك، حين يختار مهنته، وأن يعرف ميزات المهنة الحقيقية. والشباب الذي يعرف نفسه حق المعرفة، ويعرف الأعمال المختلفة، يصبح قادرًا على اختيار ما يناسبه من المهن، فيجيء اختياره قريبًا من الصواب.

وعلى كل شاب أن يدرك أن الصفات الشخصية تنمو، وأن الشاب قد يتغير في نفسه، ويتبع ذلك اختلاف رغباته وميوله، نتيجة لخبرة جديدة اكتسبها، أو ثقافة حصل عليه، أو معاشرته أناسًا لم يعاشرهم من قبل. ومن الخير للشاب في أثناء دراسته أن يهتم كثيرًا بالدرس والتحصليل، قبل أن يصل إلى مرحلة اختيار المهنة، وأن يضع لنفسه خطة مرنة، تسمح له بالتغيير والتصرف، حسبما يكتسب من خيرة وعلم.

Biografi lengkap Habib Umar bin Hafidz

Biografi Lengkap Habib Umar Bin Hafidz

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yang dilahirkan pada hari Senin, 27 Mei 1963 M, adalah seorang ulama dunia era modern. Al-Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim, Yaman di mana dia mengawasi perkembangan di Dar-al Musthafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun di bawah manajemennya. Dia masih memegang peran aktif dalam dakwah agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga dia meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya itu.

Kehidupan awal

Dia terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim-ulama yang dihasilkan kota ini selama berabad-abad[2]. Dia dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim[2]. Ayahnya adalah salah seorang ulama intelektual Islam yang mengabdikan hidupnya demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam[2]. Ia secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal[2]. Demikian pula kedua kakek dia, al-Habib Salim bin Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah yang merupakan para intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pada masanya[2].

Nasab

Dia adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Masa Kecil

Dia telah mampu menghafal Al-Qur'an pada usia yang sangat muda dan juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqih, hadits, bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu banyak ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di Ribath Tarim. Dia pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada da’wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah SWT. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan zikir.

Namun secara tragis, ketika al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum‘ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahwa tanggung-jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang Da‘wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum ia mati syahid. Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dan da’wah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat di mana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al-Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.

Dikirim ke kota Al Bayda

Dia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga dia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan untuk mengirimnya ke kota Al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang sayyid muda.

Di sana dimulai babak penting baru dalam perkembangannya. Masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ dia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional di bawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga di bawah bimbingan ulama mazhab Syafi‘i al-Habib Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. Janjinya terpenuhi ketika akhirnya dia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Dia juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang Da‘wah.

Kali ini tempatnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa di sekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya (shallahu 'alaihi wasallam) ke dalam hati-sanubari mereka semua. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usahanya yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai menunjukkan hasil yang besar bagi mereka yang tersentuh dengan ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan. Mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang Islam, mengenakan sorban/selendang Islam dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah SWT

Perjuangan Da'wah

Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah mendapat sentuhan dakwahnya mulai berkumpul mengelilinginya dan membantunya dalam perjuangan da‘wah maupun keteguhannya dalam mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini, dia mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun masyarakat di seluruh Yaman, mulai dari kota Ta'iz di utara, untuk belajar ilmu dari mufti Ta‘iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yang mulai menunjukkan padanya perhatian dan cinta yang besar sebagaimana dia mendapatkan perlakuan yang sama dari Shaikh al-Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untuk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam dirinya terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.

Ibadah haji

Tak lama setelah itu, dia melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasulullah s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, dia diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal di sana, terutama dari al-Habib 'Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya s.a.w dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga ia dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula dia diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib 'Attas al-Habashi.

Awal dikenal dunia

Setelah Perjalanan ke Hijaz, nama al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usahanya dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikit pun mengurangi usaha pengajarannya. Bahkan sebaliknya, ini menjadikannya mendapatkan sumber tambahan di mana tujuan-tujuan mulia lainnya dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilakunya yang paling terlihat jelas sehingga membuat namanya tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.

Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannya, dia meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Di sana ajaran-ajaran dia mulai tertanam dan diabadikan dengan pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalam hal melengkapi aspek teoretis dari usaha ini dan menciptakan bukti-bukti konkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaranpada masa depan.

Pulang ke Tarim

Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang dia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang di sekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah. Pada tahun 1993 M atau sekitar 1414 H, al-Habib Umar mengabadikan ajaran-ajarannya dengan membangun Dar-al Musthafa atau Pondok Pesantren Darul Musthafa. Pesantren ini didirikan dengan tiga tujuan :

Mengajarkan berbagai disiplin ilmu keislaman secara bertatap muka(talaqqi) dan para pengajarnya adalah para ahli yang memiliki sanad keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan

Menyucikan diri dan memperbaiki akhlaq

Menyebarkan ilmu yang bermanfaat serta berdakwah menyeru kepada jalan yang dirihai Allah swt dan sesuai dengan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW serta para salafunassahlihin

Dar-al Musthafa menjadi hadiah dia bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah ajaran para salafusshalihin diserukan, hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis. Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh al-Habib Umar. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional pada abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.

Dakwah di Indonesia

Awal kedatangan Habib Umar ke Indonesia adalah pada tahun 1994. Dia diutus oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah untuk mengingatkan dan menggugah ghirah (semangat atau rasa kepedulian) para Alawiyyin Indonesia, disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Habib Anis bin Alwi al-Habsyi seorang ulama dan tokoh asal Kota Solo/ Kota Surakarta, Jawa Tengah tentang keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.

Dakwahnya juga sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dengan hangat oleh umat Islam di Indonesia. Masyarakat menyambutnya dengan sangat antusias dan hangat, mengingat bahwa kakeknya yang kedua, Al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim, berasal dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Dakwahnya yang sangat indah dan sejuk itu yang bersumber dan sang kakek Nabi Muhammad saw, sangatlah diterima oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun rakyat, kaya ataupun miskin, tua ataupun muda.

Di Indonesia al-Habib Umar sudah beberapa kali membuat kerjasama dengan pihak bahkan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Ditjen Kelembagaan Keagamaan Kementerian Agama Indonesia meminta pembuatan kerjasama dengan al-Habib Umar dan Dar-al Musthafa untuk pengiriman Sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya para kiai pimpinan pondok pesantren untuk mengikuti program pesantren kilat selama tiga bulan di bawah bimbingan langsung al-Habib Umar. Sampai saat ini, banyak sudah santri-santri di Indonesia yang menuntut ilmu di pondok pesantren yang dia pimpin, Dar-al Musthafa di Hadhramaut, dan telah melahirkan banyak da’i yang meneruskan perjuangan dakwahnya di berbagai daerah di Indonesia.

Penghargaan & Kiprah Internasional

Pada tanggal 22 Februari sampai dengan 2 Maret 2003 (26-29 Dzul Hijjah 1423 H) di Dar-al Musthafa, Tarim dia merintis upaya persatuan dalam aktifitas dakwah, dengan mengadakan multaqa ulama atau simposium yang dalam pertemuan itu dihadiri oleh berbagai ulama dari belahan dunia, dan kemudian berlanjut pada pertemuan berikutnya di berbagai penjuru dunia dalam skala lokal maupun internasional

Habib Umar termasuk sebagai salah seorang penandatangan dari dua dokumen internasional yang berpengaruh, yaitu Risalah Amman pada tahun 2005, pada urutan tandatangan nomor 549, dan A Common Word (bahasa Inggris: A Common Word Between Us and You) pada tahun 2007 dalam urutan tandatangan nomor 42, yang keduanya ditandatangani oleh tokoh-tokoh Muslim dunia, termasuk diantaranya beberapa pemimpin Muslim Indonesia

Di Indonesia, Habib Umar mendeklarasi berdirinya Majelis Almuwasholah Bayna Ulama Al Muslimin atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama pada tahun 1327 H / 2007 M.

Tahun 2009, New York Times menampilkan al-Habib Umar dan Darul Musthafa dalam salah satu pemberitaannya

Al-Habib Umar bin Hafizh termasuk salah satu dari 50 Urutan teratas dari The Muslim 500: The Wordl's 500 Most Influential Muslims (bahasa Inggris: The 500 Most Influental Muslims), yang diterbitkan oleh Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University (bahasa Inggris: Georgetown University), Amerika Serikat, yang dipimpin oleh sarjana studi Islam ternama John Esposito[6][9](bahasa Inggris: John Esposito).

Daftar Kitab Karangan

Al-Habib Umar juga merupakan ulama yang produktif dalam menulis, di antara kitab karangan Ia adalah :

Is'af at Thalibi

Ridha al-Khalaq bi bayan Makarimal Akhlaq

Taujihat at-Thullab

Syarah Mandzumah Sanad al-'Ulwi.

adz-Dzakirah al-Musyarrafah(Fiqih)

Dhiyaullami'bidzikri Maulid an-Nabi asy-Syafi'(Maulid Nabi Muhammad SAW)

Khuluquna

Khulasoh madad an-nabawiy(Dzikir)

Syarobu althohurfi dhikri siratu badril budur

Taujihat nabawiyah

Nurul iman(Aqidah)

Almukhtar syifa alsaqim

Al washatiah

Mamlakatul qa’ab wa al ‘adha’

Muhtar Ahadits (Hadits)

Durul Asas (Nahu)

Tsaqafatul Khatib (Panduan Khutbah)

Kitab Maulid adh-Dhiya' al-Lami' merupakan karya al-Habib Umar paling monumental yang berisi syair pujian terhadap Rasulullah SAW, ummat islam Indonesia telah banyak mengenal dan membaca karya ini, yang juga mengenalnya dengan Maulid al-Habib Umar.

Sejarah Maulid Adh Dhiya Ulami

Maulid Adh-Dhiya Ullami (Cahaya Yang Terang Benderang). Kitab yang disusun oleh al-Musnid al-Habib Umar bin Muhammad Al-Hafizh ini merupakan Kitab Maulid mutakhir.

Di suatu malam Al Musnid Habib Umar bin Hafidh memanggil salah seorang muridnya, lalu diperintahnya membawa pena dan kertas, seraya berkata : "Tulis..”, lalu ia mengucapkan maulid Dhiya’ullami' itu mulai sepertiga malam, dan sebelum waktu subuh telah selesai.

Maulid ini mulia, karena angka-angkanya disebutkan menuliskan sejarah Nabi SAW, bait-bait shalawat pembukanya berjumlah 12 yang melambangkan kelahiran Nabi SAW yg tanggal 12 rabiul awal.

Alinea pertamanya dipadu dari 3 surat, yaitu surat Al-fath, surat At-taubah dan Surat Al-Ahzab. 3 surat ini melambangkan kelahiran Nabi Saw adalah pada bulan tiga, yaitu rabiul awal, alinea pertama hingga Qiyam jumlahnya 63 yaitu melambangkan usia Nabi SAW 63 tahun, maulid ini angka-angkanya memperhitungkan sejarah Nabi SAW, tahun Hijrah Nabi SAW, jumlah sahabat dll.

al-Habib Umar yang ahli dalam bahasa, syairnya bukan hanya Maulid Dhiya’ullami’, namun lebih dari seribu alinea syair telah diterbitkan dari ucapannya dengan jumlah yang mencapai ratusan ribu bait.

Dia digelari Al Musnid, didasarkan karena setiap menyebut hadits, dia mampu ataupun hafal menyebut sanadnya hingga Nabi SAW atau kutubusshahih.

Perhatian

 



PERHATIAN...!!!!! 

UNTUK SEMUA ORANG MUSLIM WA MUSLIMAH


APABILA SHOLAT IMAMNYA PECI HITAM

MAKA SHOLAT ANDA TIDAK SAH..!!!!


HATI HATI...

Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan Isim Jamak




Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan Isim Jamak

Pada bagian sebelumnya kita telah belajar tentang klasifikasi Isim berdasarkan pada Jenisnya. Pada kali ini kita akan belajar bersama-sama tentang klasifikasi Isim berdasarkan Jumlahnya. Dalam Bahasa Arab Isim dibagi 3 jenis, yaitu bentuk tunggal, dual, dan jamak. Hal ini sedikit berbeda dengan Bahasa Inggris, dalam Bahasa Inggris hanya ada bentuk tunggal dan jamak saja.

Menurut Jumlahnya, Isim dibagi menjadi Tiga jenis, yaitu :

Pertama adalah Isim Mufrod, Isim Mufrod adalah Isim yang berjumlah tunggal atau satu. Bentuk dasar dari Isim adalah mufrod. Jika Anda mencari arti dari suatu kata benda di Kamus, Kata yang Anda temukan adalah kata tunggal atau disebut Isim Mufrod.

Kedua adalah Isim Mutsanna. Isim Mutsanna adalah Isim yang berjumlah Dua. Isim Mutsanna ini dapat dibuat dengan menambahkan Alif dan Nun di belakang Isim Mufrod.

Isim Mufrod Isim Mutsanna
بَيْتٌ rumah 1 buah بَيْتَانِ rumah 2 buah
بَابٌ pintu 1 buah بَابَانِ pintu 2 buah
مَدْرَسَةٌ sekolah 1 buah مَدْرَسَتَانِ sekolah 2 buah
سَاعَةٌ jam 1 buah سَاعَتَانِ jam 2 buah
مَسْحِدٌ masjid 1 buah مَسْحِدَانِ masjid 2 buah
 

Ketiga adalah Isim Jamak. Isim Jamak adalah Isim yang berjumlah Tiga atau lebih. Isim Jamak dibagi menjadi Tiga macam, yaitu: Jamak Mudzakkar Salim, Jamak Muannats Salim, dan Jamak Taksir. Mengenai jenis-jenis Isim Jamak akan kita bahasa pada bagian selanjutnya.

 

 

Isim Muannats dan Isim Mudzakkar




Isim Muannats dan Isim Mudzakkar

Pada bagian ke-4, kita sudah belajar tentang Isim. Pada bagian ini dan beberapa bagian selanjutnya kita akan belajar tentang pembagian Isim berdasarkan kategori tertentu. Pada kali ini kita akan belajar tentang pembagian Isim menurut Jenisnya.

Menurut jenisnya, Isim dibagi menjadi dua, yaitu Isim Mudzakkar dan Isim Muannats.

Isim Mudzakkar adalah Isim yang dianggap "Laki-laki". Lantas apa saja ciri-ciriIsim Mudzakkar? Secara singkat ciri Isim Mudzakkar adalah:

A. Isim yang TIDAK berakhiran Ta' Marbuthah (ة). Contohnya adalah :

Rumah بَيْتٌ
Guru مُدَرِّسٌ
Meja مَكْتَبٌ
Buku كِتَابٌ
Pintu بَابٌ
 

B. Isim yang menunjukkan laki-laki (walaupun berakhiran Ta' Marbuthah),

Contohnya:

Keterangan Arti Isim
Nama Orang Usamah أُسَامَةٌ
Nama Orang Muawiyah مُعَاوِيَةٌ
Nama Orang Hamzah حَمْزَةٌ
 

Isim Muannats adalah isim yang menunjukkan "Perempuan". Berikut adalah Ciri-ciri dan contoh Isim Muannats :

- Isim berakhiran Ta' Marbuthah.

- Nama Kota/Negara/Daerah

- Menunjukkan nama Perempuan walaupun tidak berakhiran Ta' Marbuthah.

- Jamak Taksir

 

Contohnya sebagai berikut:

Isim berakhiran Ta' Marbutoh sekolah مَدْرَسَةٌ
jam سَاعَةٌ
Nama Perempuan fatimah فَتْمَى
lisa لِيْسَى
Nama Negara Indonesia إِنْدُوْنِسِيَا
Amerika أَمْرِيْقَا
Jamak Taksir Buku-Buku كُتُبٌ
Meja-Meja مَكَاتِبُ
 

Apakah Jamak Taksir itu? Jamak Taksir adalah kata yang menunjukkan benda jamak (lebih dari 2) dan tidak ada pola yang teratur dalam pembentukannya. Lebih jelasnya akan kita bahas pada bab berikutnya.

 

 

Macam-Macam Jama'





Macam-Macam Jama'

Kita telah belajar pembagian Isim berdasarkan Jumlahnya. Berdasarkan Jumlahnya Isim dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna, dan Isim Jamak.

Isim Jamak adalah Isim yang digunakan untuk menunjukkan kata benda yang berjumlah lebih dari Dua alias Tiga keatas. Jadi Isim Jamak kita gunakan untuk menyatakan misalnya : Meja 3 buah, kursi 4 buah, Rumah 9 buah dan lain sebagainya.

Isim Jamak terdiri atas Tiga Jenis, yaitu:

 

A. Jamak Mudzakkar Salim

Jamak Mudzakkar Salim adalah jenis isim jamak yang digunakan untuk menyatakan bentuk jamak dari isim mudzakkar yang bentuknya mengikuti suatu pola yang pasti. Cara membuat Jamak Mudzakkar Salim adalah dengan menambahkan huruf wawu dan nun di belakang Isim Mufrod atau bentuk tunggalnya. Lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut :

No Isim Mufrod Jama' Mudzakkar Saliim
1 مُسْلِمٌ مُسْلِمُوْنَ
2 مُؤْمِنٌ مُؤْمِنُوْنَ
3 حَاضِرٌ حَاضِرُوْنَ
4 كَافِرٌ كَافِرُوْنَ
5 مُنَافِقٌ مُنَافِقُوْنَ
 

B. Jamak Muannats Saliim

Jamak Muannats Salim adalah jenis jamak yang digunakan untuk menyatakan bentuk jamak dari Isim Muannats yang bentuknya mengikuti suatu pola yang pasti. Cara membuat Jamak Muannats Salim adalah denga menambahkan huruf Alif dan ta’ di belakang Isim Mufrodnya. Perhatikan contoh berikut:

No Isim Mufrod Jama' Muannats Saliim
1 مُسْلِمَةٌ مُسْلِمَاتٌ
2 مُؤْمِنَةٌ مُؤْمِنَاتٌ
3 حَاضِرَةٌ حَاضِرَاتٌ
4 كَافِرَةٌ كَافِرَاتٌ
5 مُنَافِقَةٌ مُنَافِقَاتٌ
 

C. Jamak Taksir

Jamak Taksir adalah bentuk jamak yang tidak ada pola pasti dalam pembentukannya. Berbeda dengan dua jenis jamak terdahulu yang mempunyai cara pasti dalam membuat bentuk Jamaknya. Jadi jenis Jamak ini harus kita hafalkan bentuk jamak dari masing-masing Isim.

No Isim Mufrod Jama' Taksir
1 مَكْتَبٌ مَكَاتِبُ
2 كِتَابٌ كُتُبٌ
3 كُرْسِيٌّ كَرَاسِيٌّ
4 أُسْتَاذٌ أَسَاتِذُ
5 قَلَمٌ أَقْلاَمٌ
 

Demikianlah jenis-jenis Jamak dalam Bahasa Arab.

 

 

Shalawat Munjiyat

Shalawat Munjiyat

Shalawat merupakan salah satu dzikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca secara istiqamah oleh siapa pun. Memperbanyak membaca shalawat diyakini dapat mempermudah terkabulnya hajat yang diinginkan oleh seseorang. Perintah untuk membaca dzikir shalawat ini, salah satunya ditegaskan dalam Al-Qur’an:

إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56)

Bershalawat kepada Nabi bisa dilakukan hanya dengan melafalkan kalimat shallallâhu alâ Muhammad. Namun rupanya banyak sekali bacaan-bacaan shalawat dalam berbagai macam pelafalan dengan penamaan yang berbeda-beda. Salah satu bacaan shalawat yang sering diamalkan dan dibaca adalah Shalawat Munjiyat. 

Adapun lafal Shalawat Munjiyat secara lengkap adalah sebagaimana berikut:

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.” Arti dari Shalawat Munjiyat sendiri adalah “Shalawat Penyelamat”. 

Penamaan bacaan shalawat di atas tidak terlepas dari kronologi ‘terciptanya’ bacaan shalawat tersebut yang berasal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh salah satu orang ‘arif. Berikut kronologinya:

قال بعض العارفين كنت في مركب فعصفت علينا الريح فأشرفنا على الغرق فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم في منامي فقال قل لهم يقولون اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ فاستيقظت فقلناها جميعا فسكن الريح بإذن الله تعالى

“Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam. Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda: Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât, lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala,” (Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, Nudhah al-Majâlis wa Muntakhab an-Nafâis, hal. 284). Dalam kitab lain, yakni kitab al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala al-Basyir wa an-Nadzir, menyebutkan lebih jelas bahwa orang arif yang dimaksud dalam referensi di atas adalah salah satu pemuka tarekat Syadziliyah, yakni Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir. Sebagaimana disampaikan dalam referensi berikut: 

Syekh Shalih Musa ad-Dharir rahimahullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau mengendarai perahu, lalu berkata: “Badai yang dikenal dengan sebutan Aqlabiyah menyerang kami, sangat sedikit orang yang selamat dari tenggelam sebab badai tersebut. Manusia berteriak karena khawatir akan tenggelam. Lalu aku diserang rasa kantuk, hingga akhirnya aku tertidur. Dalam mimpi Aku melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Katakan pada penumpang perahu, agar mereka membaca shalawat berikut: ‘Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.’ Lalu Aku terbangun dan aku beritakan pada penumpang perahu tentang mimpi yang aku alami, kami pun membaca shalawat tersebut, dan ketika mencapai sekitar bilangan 300, badai pun reda,” (Syekh Umar bin ‘Ali bin Salim al-Fakihani, al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala ala al-Basyir wa an-Nadzir, hal. 25) 

Shalawat Munjiyat ini biasa dilafalkan pada awalan bacaan doa-doa, khususnya pada saat bacaan doa tahlil. Masyhur sekali bahwa doa yang diawali dengan membaca shalawat munjiyat ini akan cepat terkabulkan, tentu atas seizin Allah subhanahu wa ta’ala. Selain itu, bacaan shalawat munjiyat juga dianjurkan untuk dibaca sebagai dzikir pada saat setelah melaksanakan shalat hajat, dengan harapan agar hajat yang diinginkan segera terpenuhi. 

Shalawat Munjiyat juga banyak tercantum dalam wirid-wirid dan hizib-hizib yang biasa diamalkan di banyak pesantren. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya keutamaan membaca Shalawat Munjiyat ini. Namun meski begitu, akan lebih afdhal jika dalam mengamalkan shalawat munjiyat atas petunjuk dari seorang guru (mujiz) yang mengarahkan kita untuk mengamalkan membaca shalawat munjiyat, agar kadar bacaan yang kita amalkan dapat lebih efektif dan proposional. 



Cerita dari seorang pedagang



Cerita Hikmah Pedagang yang Bertaubat Berkat Istrinya


Al Imam Hasan Al-Bashri Ra berkata: “Aku mendatangi seorang pedagang kain di kota Mekkah untuk membeli baju, aku lihat si pedagang mulai memuji-muji barang dagangannya dan suka sekali bersumpah.

Aku pun meninggalkannya dan berkata di dalam hati, "Tidaklah layak membeli dari orang macam itu." Lalu aku pun membeli baju dari pedagang lain.

2 tahun berlalu, aku pergi lagi ke kota Mekkah untuk berhaji dan aku bertemu lagi dengan pedagang itu.

Tetapi, aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji barang dagangannya dan dia tidak lagi suka bersumpah.

Aku pun penasaran Lalu bertanya kepadanya :

“Bukankah engkau adalah orang yang 2 tahun lalu pernah berjumpa denganku?”

Setelah mengingat pedagang itupun berkata:
“Iya, benar."

Aku bertanya lagi: “Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang ini? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji barang daganganmu dan kamu tidak lagi bersumpah."

Pedagang itu pun bercerita:
“Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizqi, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizqi yang banyak ia menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita, yang Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:

“Wahai suamiku.. bertaqwalah kepada Allah! janganlah sekali-sekali engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeqi, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak mendapatkan apa-apa, maka aku akan membantumu memintal kain.”

Hikmah:
1. Milikilah sifat Qana’ah (bersedia menerima) atau jiwa yang selalu merasa cukup.

2. Janganlah menjadi jurang dosa bagi suamimu. Wanita salihah akan mendorong suaminya kepada kebaikan, sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa.

3. Ukuran rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

Sumber 📚 : Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki.

Teguran yang menyayat hati

TEGURAN KERAS KEPADA ORANG YANG HANYA MODAL CINTA PADA NABI & ORANG² SHALEH

Hasan Al-Basri berpesan: "Wahai anak Adam, janganlah kamu tertipu dengan ucapan seseorang yang berkata:


الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Seseorang itu bersama orang yang di cintainya.
Fahamilah.. Kalian tidak akan bisa berkumpul dgn orang² sholeh kecuali dengan beramal seperti amalan mereka, karena orang² Yahudi dan Nasranipun mencintai nabi² mereka, akan tetapi mereka tidaklah bersama para nabi mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan modal cinta tanpa adanya kesamaan dalam sebagian amal atau seluruh amal dengan orang yang dicintainya itu tidaklah memberikan manfaat kepada pecintanya.
Sumber: Kitab Ihya Ulumuddin juz 2 hal 160. Maktabah Syamilah

Kisah pemuda langit Uwais al-Qarni

GEMBEL DI BUMI TERKENAL DI LANGIT

Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila.. Uwais gila…” kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.”

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka’bah karena Rasullah SAW berpesan “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua.”

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR. Bukhari dan Muslim)

CERITA KEHIDUPAN UWAIS AL QORNI

Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.

Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.

Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinyadan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”

Betapa gembiranya hati Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.

Uwais Ai-Qarni Pergi ke Madinah

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw, tetapi Nabi saw tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”.

Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru.

Peperangan telah usai dan Nabi saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah ra, memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”

Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia?

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.

Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do’a dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “saya lah yang harus meminta do’a pada kalian.”

Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Pandangan Rasulullah Terhadap Uwais Al Qarni

Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- menggambarkan tentang Uwais Al Qarni, beliau bersabda, "Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah mencintai di antara makhlukNya para sahabat yang tersembunyi (tidak terkenal) dan taat, rambut mereka kusut, wajah mereka penuh debu, dan perut mereka kosong kecuali dari harta yang halal.

Mereka adalah orang-orang yang apabila meminta izin kepada para penguasa tidak akan diizinkan, apabila melamar wanita wanita kaya tidak akan dinikahkan, apabila tidak hadir tidak akan dicari-cari, apabila hadir tidak akan dipanggil, apabila mereka muncul maka kemunculannya itu tidak akan membuat senang, apabila sakit tidak dijenguk dan apabila meninggal dunia tidak disaksikan."

Para sahabat bertanya, "wahai Rasulullah, bagaimana hubungan kami dengan salah seorang dari mereka?"

Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam-menjawab, "Dia adalah Uwais Al Qarni."

Mereka bertanya lagi, "Siapakah Uwais Al Qarni?"

Rasulullah bersabda, "Dia adalah seorang laki laki yang bermata biru, berambut pirang, dadanya bidang, perawakannya sedang, dan kulitnya sawo matang. Dia senantiasa menundukkan pandangannya, menaruh dagunya di tempat sujud, meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya sambil membaca Al Quran lalu menangisi dirinya sendiri.

Dia mengenakan pakaian dan mantel dari kain wol, tidak dikenal di kalangan penduduk bumi, namun sangat terkenal di kalangan penghuni langit. Apabila dia bersumpah dengan nama Allah maka dia pasti melaksanakannya dengan benar. Di bawah bahu sebelah kirinya ada bintik putih.

Pada hari kiamat kelak akan dikatakan kepada hamba hamba Allah, 'Masuklah kalian ke dalam surga.' Namun dikatakan kepada Uwais, 'Berhentilah dan berikanlah syafaat.' Lalu dia meminta syafaat kepada Allah untuk orang orang yang jumlahnya sama dengan suku Rabiah dan Mudhar.

Wahai Umar, wahai Ali, jika kalian berdua bertemu dengannya maka mintalah dia supaya memohonkan ampunan bagi kalian berdua, niscaya Allah akan mengampuni kalian berdua." [Al Hilyah, Abu Nu'man (II/81-82)

Kisah Uwais dan Ibunya

Dari hadits rasulullah di atas menunjukkan bahwa beliau memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan, sampai-sampai doanya selalu dikabulkan oleh Allah ta'ala. Lantas apa yang membuatnya menjadi seperti itu??

Ya, hal itu disebabkan karena Uwais Al Qarni sangat berbakti kepada orangtuanya terutama pada Ibunya. Salah satu kisahnya yang paling terkenal adalah saat menggendong ibunya dari Yaman ke Mekkah. Berikut ceritanya..

Dahulu Uwais hanya memiliki ibu yang sudah tua. Apapun permintaan dan keinginan sang ibu selalu ia turuti. Hanya satu permintaan ibunya yang kala itu sulit sekali ia turuti, yaitu pergi haji

Zaman dulu jika harus pergi ke Makkah maka harus melewati gurun pasir yang tandus, panas dan membutuhkan kendaraan serta bekal yang banyak untuk menuju Makkah. Maka dari itu Uwais sangat kebingungan, di sisi lain ia adalah orang yang sangat miskin dan tidak mempunyai perbekalan serta kendaraan untuk menghajikan ibunya.

Namun Dia tetap ingin menuruti permintaan ibunya. Uwais terus berpikir dan mencari cara agar bisa menuruti permintaan ibunya tersebut. Akhirnya ia menemukan cara yang sangat nekat. Uwais membeli seekor lembu dan membuat kandang di bukit. Setiap hari Uwais menggendong lembu tersebut dari bawah sampai ke bukit, sehingga banyak yang mengira Uwais sudah gila.

Tapi, tahukah Antum untuk apa Uwais melakukan hal tersebut? Ternyata hal itu dilakukannya sebagai bentuk latihan agar kuat menggendong ibunya ke Makkah. Subhanaallah..

Delapan bulan berlalu, lembu itu semakin gemuk dan ototnya Uwais pun semakin kuat. Tibalah waktu musim haji, Uwais mendatangi ibunya dan menyanggupi permintaannya. Namun ibunya benar-benar tidak mengira kalau Uwais akan menggendongnya sampai Makkah. Baginya ini cara yang sangat nekat.

Akhirnya Uwais menggendong ibunya yang sudah lumpuh tersebut dari Yaman ke Makkah untuk melaksanakan haji. Subhanallah, perjalanan yang sulit ia tempuh demi baktinya pada sang ibu. Uwais berjalan dengan tegap dan kuat sampai ke Makkah bahkan ketika tawaf pun Uwais tetap menggendong ibunya. Sang ibu sangat terharu dan menangis karena telah melihat Ka'bah. Di hadapan Ka'bah Uwais al Qarni berdoa, "Ya Allah ampunilah semua dosa ibuku."

Ibunya pun bertanya, "Bagaimana dengan dosamu?"

"Dengan terampuninya dosa ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari ibu yang akan membawaku ke surga." Jawab Uwais dengan tulus dan ikhlas.

Allah memberikan karuniaNya kepada Uwais, kesembuhan pada penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih pada tengkuknya (ada yang mengatakan pada telapak tangan). Hal itu sebagai tanda agar Uwais mudah dikenali sesuai sabda Nabi kepada Umar dan Ali, bahwa kelak mereka akan bertemu dengan pemuda yang mempunyai tanda bulat putih pada telapak tangannya, yaitu Uwais al Qarni.

Kisah Mengharukan Uwais dan Umar bin Khattab

Setelah beberapa tahun yang lalu, apabila telah datang kepada Umar sekelompok dari Yaman, beliau selalu bertanya, "Apakah di antara kalian ada yang bernama Uwais bin Amir?" Umar benar-benar tidak pernah lupa akan sabda nabi shalallahu alaihi wassalam. Oleh karenanya Umar selalu mengkhususkan pertanyaan dengan menyebut namanya langsung kepada penduduk dari Yaman.

Hingga akhirnya Umar ditaqdirkan Allah untuk bertemu Uwais yang zuhud. Saat utusan dari Yaman datang kepadanya, dia kembali bertanya, "Apakah di antara kalian ada yang bernama Uwais bin Amir?" Mereka menjawab, "ya." Lalu Umar pun berjalan mendatangi Uwais dan bertanya, "Apakah engkau Uwais bin Amir?"

Dia menjawab, "Ya."

Umar bertanya lagi, "Dari Bani Murad kemudian Bani Qaran?"

Uwais menjawab, "Ya."

Umar bertanya lagi, "Apakah engkau pernah terkena penyakit belang, lalu Allah menyembuhkannya kecuali yang tersisa hanya sebesar dirham?"

Uwais menjawab, "ya"

Umar bertanya lagi, "Apakah engkau memiliki Ibu?" Uwais menjawab, "ya."

Umar Bin Khattab pun berkata, "Aku mendengar Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- bersabda , 'Akan datang kepada Uwais bin Amir bersama utusan yang datang dari Yaman dari Bani Murad, dia memiliki penyakit belang lalu Allah menyembuhkannya kecuali yang tersisa hanya sebesar dirham, dia memiliki seorang ibu yang sangat dia taati dan dia perlakukan dengan baik.

Apabila dia bersumpah atas nama Allah maka dia akan melaksanakannya dengan benar, jika engkau mampu untuk meminta kepadanya agar dia memohonkan ampunan untukmu, maka lakukanlah.'

Dari hadits nabi di atas, maka Umar memohon agar Uwais mau mendoakan ampunan untuknya. Umar berkata, "Mohonkanlah ampunan untukku wahai Uwais."

Uwais menjawab, "Apakah pantas orang sepertiku memohonkan ampunan untuk orang sepertimu wahai Amirul Mukminin?"

Namun Umar terus mengulangi permohonannya. Maka Uwais pun memohonkan ampunan untuknya seraya berdoa, " Ya Allah ampunilah Umar Bin Khattab."

Kemudian Umar Bin Khattab kembali bertanya, "Kemana engkau akan pergi ?"

Uwais menjawab, "Aku akan pergi ke Kufah."

Umar berkata, "Bolehkah aku menuliskan surat untukmu kepada penguasa di sana?"

Uwais menjawab, "Aku lebih senang jika berada di antara orang-orang awam yang tidak terkenal di sana."

Lalu Umar melanjutkan perkataannya kepada Uwais, "Siapakah orang yang engkau tinggalkan di Yaman?"

Uwais menjawab, "Aku meninggalkan ibuku." Kemudian Umar terus mendesak lagi untuk memohonkan ampunan baginya,

Umar pun berkata kepada Uwais, "Sejak hari ini engkau adalah saudaraku maka janganlah engkau meninggalkan aku."

Pada saat itu Uwais melepaskan diri dari tangan Umar dan pergi ke Kufah untuk mencari rezeki serta mendekatkan diri kepada majelis para ulama dan orang-orang zuhud di negeri Irak.

Ketika Uwais hendak meninggalkan Umar bin Khattab untuk pergi ke Kufah, Umar bin Khattab berkata kepadanya, "Tetaplah di tempatmu, semoga Allah merahmatimu. Sampai aku masuk ke Makkah lalu memberimu tunjangan hidup dari harta pemberian pribadiku dan beberapa helai pakaian dari pakaian milikku."

Kemudian Umar menyakinkan lagi seraya berkata, "Tunggulah di sini wahai Uwais, tempat ini tempat perjanjian antara aku dan engkau."

Maka Uwais berkata, "Wahai Amirul Mukminin, tidak ada tempat perjanjian antara aku dan engkau, aku tidak yakin engkau akan mengenali aku lagi setelah hari ini, apa yang dapat aku lakukan dengan tunjangan itu wahai Amirul Mukminin dan apa yang dapat aku lakukan dengan pakaian itu? Bukankah engkau melihat saat ini aku mengenakan pakaian dari mantel kain wol? Pada saat engkau bertemu aku lagi, bisa jadi aku telah merobeknya, bukankah engkau melihat kedua sandalku ini ditambal? Pada saat engkau bertemu aku lagi, bisa jadi keduanya telah usang.

Wahai Amirul Mukminin di antara aku dan engkau ada rintangan yang menghalangi dan tidak dapat dilampaui kecuali orang yang kurus dan memiliki sedikit harta, maka jadikanlah aku orang yang sedikit hartanya. Semoga Allah merahmatimu wahai Amirul Mukminin, engkau dan aku akan berpisah di tempat ini."

Lalu Umar pun pergi ke Mekkah seraya mengucapkan salam perpisahan kepada Uwais yang berlalu pergi sambil menggiring untanya, lalu dia memberikan unta itu kepada pemiliknya, dia meninggalkan penggembalaan dan setelah itu dia hanya menghadapkan dirinya untuk beribadah. Nah begitulah kisah Uwais al Qarni bersama Khalifah Umar bin Khattab radiyallahuanhu.

Wafatnya Uwais Al Qarni

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab yang merupakan masa dimana penaklukan Islam sedang berlangsung begitu dahsyat, kaum muslimin pergi untuk memerangi Negeri Azerbaijan dan mencoba untuk menaklukkannya, maka jatuhlah panji-panji kemusyrikan dan berjayalah panji-panji Islam di semua tempat.

Abdullah bin Salamah salah seorang pahlawan pada pertempuran Azerbaijan, dia bercerita tentang wafatnya Uwais Al Qarni. "Kami memerangi Azerbaijan pada masa pemerintahan sahabat Umar Bin Khattab dan pada saat itu Uwais Al Qarni ada bersama kami, setelah kami kembali dari pertempuran kami merasakan bahwa dia sakit maka kami pun membawanya dan mengobatinya semampu kami, namun dia tidak dapat bertahan dan meninggal dunia, lalu Kami pun berhenti dan ternyata di sana ada sebuah kuburan yang telah digali, air yang mengalir terus-menerus, kain kafan dan balsam. Maka kami pun memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya dan menguburkannya.

Lalu sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang lain, "Seandainya kita kembali lagi ke tempat itu maka kita pasti mengenali kuburannya." Kemudian kami kembali lagi ke sana, namun kami tidak menemukan kuburan atau bekas apapun.

Berita meninggalnya Tabiin Uwais al Qarni telah tersebar kemana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa Uwais al Qarni sebenarnya. Selama ini tidak ada yang mengetahuinya sehingga banyak penduduk Yaman yang tidak tahu keutamaannya. Selain itu hal ini juga disebabkan karena permintaan Uwais kepada Umar agar merahasiakan tentangnya.

Dan setelah meninggal para penduduk Yaman baru mendengar sabda Nabi mengenai Uwais yang terkenal di langit dan tidak di bumi.

Subhanallah, kisah Uwais al Qarni sangat patut dijadikan pelajaran untuk kita semua. Ia memiliki amalan yang sangat mulia, berbakti pada ibunya sehingga banyak orang yang meminta doa kebaikan melalui perantaranya. Apalagi Nabi sudah menyampaikan jauh-jauh hari bahwa doa Uwais akan terkabulkan. Sungguh mengharukan [Kitab Ashrut Tabiin (kisah para tabiin), Syaikh Abdul Mun'im Al Hasyimi, Ummul Qura II/307-323 dengan banyak perubahan bahasa dan tata letak]

Kata Mutiara Uwais Al Qarni

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

 Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.

Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.

kata kata

★𝘽𝙖𝙘𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣 ★ ~•𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙘𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪 𝙜𝙖 𝙗𝙖𝙞𝙠,𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙤𝙧𝙖...